Secangkir kopi pahit iringi deras hujan sore ini.
Riuh rendah tangis merasuki hembus udara.
Derai rintik hujan ingatkan peluk hangat saat kita menjadi.
Semua tercampur bersama rindu yang belum lama kamu seka.
Pikiranku terjaga ditemani hati yang terus bergejolak.
Perasaan ini tenggelam dalam hitam dan putih bola matamu.
Hati tertutup ketika kamu ada didalamnya.
Isyarat dari mata ini untuk hatimu agar kau lelap bersamaku.
Ragumu itu percuma.
Hanya akan membuatmu merintih melawan asa.
Aku sudah membersihkan serpihan lama sebelum aku menyediakan yang baru untuk kamu tinggal.